Senin, 10 Februari 2014

ABCC ( Aku Benci Cerita Cinta )


Setelah hari itu aku selalu bingung dengan apa yang akan aku lakukan, gak tau kapan tepatnya yang pasti hari itu sempat mengubah ku menjadi tidak fokus lagi dengan segala sesuatu yang sedang aku lakuakan tak lepas juga dengan kuliah ku saat ini. Saat itu juga aku coba memaksakan diri untuk fokus dengan kuliah ku saat ini, memang berhasil disatu sisi aku tetap kuliah tapi disisi lain fokus ku lama - kelamaan hilang dan tanpa sadar aku sering melamun di tengah – tengah perkuliahan. Kadang aku sendiri bingung kenapa aku bisa menjadi seperti ini, tapi semakin aku memikirkan hal tersebut malahan fokus ku semakin hilang.
Hal itu berlangsung sampai sekarang, bukan hanya di kelas kadang di setiap aktifitas aku merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi hari itu. Padalah hari itu tidak menentukan masa depan ku. Tapi tetap aku masih bingung, sosok wajah yang tidak pernah bisa untuk di lupakan terus terbayang, seberapa keras aku coba buat melupakan wajah itu dan semakin jelas juga wajah nya. Ini bukan terjadi yang pertama kali bagi ku, padahal tidak banyak yang istimewa dari wajah itu.
Mungkin kalau kata anak muda jaman sekarang ini tuh cinta, hal yang semua dan tidak pernah tau bagaimana wujud cinta yang sebenarnya itu. Tapi aku masih beum mengerti kenapa cinta malah bikin beberapa remaja tidak fokus dengan yang dilakukaannya pada saat itu termasuk aku sendiri. Padahal cinta tuh bisa bikin orang semangat dalam melakukan segala hal.
Ya pandangan awal ku negative tentang cinta, karena cinta yang sesungguhnya tidak seperti cinta di ftv-ftv. Dan ini kalimat yang serinng aku dengar ketika cinta tidak seharusnya datang “Kenapa kamu tega memisahkan aku dan dia, seorang sahabat, sahabatku yang istimewa. Aku benci kamu cinta, sangat benci.” dan setelah aku merasa tidak selamanya cinta itu dibutuhkan terkadanng cinta itu jangan pernah ada. kadang kita punya sahabat yang sangat dekat khusus nya sahabat lawan jenis, lama kelamaan kita saling sayang tapi masih dalam jalur persahabat.
Seiring waktu karena kita sering cerita satu sama lain tentang kehidupan pribadi kita dan kita pun merasa saling nyaman, sayang itu datang tapi bukan sayang seorang sahabat namun lebih dari sahabat, lama kelamaan sayang itu mulai pudar dan tumbuh lah cinta. Kadang bingung kenapa bisa jatuh cinta pada sahabat sendiri padahal udah ada komitmen sejak awal buat jadi sahabat selamanya walaupun komitmen itu gak pernah terucap dari mulut secara langsung.
tidak bisa di pungkiri cinta itu lama kelamaan tumbuh dengan cukup cepat dari cinta sahabat ke cinta yang lebih dari sahabat. Buktinya, ketika sahabat kita jalan sama pacarnya secara tidak langsung kita merasa jelous walaupun kadang kita sendiri munafik dengan hal itu. Mulut bisa berkata “aku gak cemuru ko, kita kan sahabat” (sambil tersenyum) tapi gak tau apa yang dikatakan oleh hatinya.
Satu – dua kali masih bisa untuk menyembunyikan perasaan itu kesahabatnya tapi ketika itu berlangsung selama beberapa kali dan terjadi didepan matanya sendiri, hati itu akan memeberontak dan mengatakan “aku cemburu dari dulu, aku sadar kita sahabatan tapi hati gak bisa bohong” (rasa merendah dan memelankan suaranya).
Saat itu persahabatan mulai terganggu dengan datang nya cinta yang sangat tiba – tiba di tengah-tengah persahabatan yang sangat hangat dan harmonis. Tapi teman nya berkata “udah deh jangan bercanda kita kan sahabatan udah lama, masa mau kaya gini” (sambil senyum dan menepuk kepala sahabatnya), saat itu ia tidak bisa berkata apa – apa lagi karena ia sadar apa yang telah ia ucapkan kepada sahabat nya yang ia cemburui itu salah. Disitulah komunikasi dua sahabat mulai sedikit menghilang.
Hari pertama setelah hari itu ia merasa canggung untuk memeberikan kabar kesahabatnya karena ia sudah terlanjur bilang cinta. Tapi disisi lain sahabatnya menunggu kabar dari dia, saling menunggu kabar satu sama lain akhirnya merekapun secara perlahan hilang kontek dan ujung – ujungnya persahabatan mereka terputus gara-gara hari itu. Hari dimana semua nya terungkap dan bukan ego yang berkata tapi hati yang bebicara.
Saat itulah mereka mulai canggung dengan persahabatan baru mereka, seberapa banyak orang yang mencoba mendekati dia dan ia selalu menolak. Dalam kata lain ia takut kejadian dulu dimana persahabatannya putus gara – gara cerita cinta yang gak perlu harus terulang kedua kalinya bagi dia.
Hari demi hari mulai hampa terasa kosong di setiap langkah kakinya, yang biasanya ia selalau menghabiskan waktu senggangnya bersama sahabatnya itu tapi hari ini ia hanya makan eskrim sendiri, raut sedih yang tergores dalam wajah nya mulai terlihat dengan kemurungan dia disetiap aktifitasnya.
Saat itulah ia baru sadar bahwa apa yang ia katakana pada hai itu tak mesti terucap, “aku menyesal dengan semua ini, kalo boleh waktu terulang, aku berharap kembali beberapa detik sebelum aku mengatakan kalimat itu” (raut muka yang menyesal).
Hampir empat minggu lamanya ia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan sahabatnya itu, walaupun ia sering melihatnya di sekolah. Sejak saat itulah ia mulai sedikit demi sedikit mulai melupakan sahabatnya itu. Walaupun itu semua tersa berat dan sulit buat dilupakan.
Menjelang hampir tiga bulan sejak kejadian itu tiba – tiba sahabatnya datang menemui dia, dengan raut wajah yang lesu, sdih dan langsung memeluk sahabatnya. Ia heran, kenapa datang secara tiba-tiba. Ia tak beerkata terlalu banyak kepada sahabat nya yang baru saja kembali, hanya satu kalimat yan terucap dari dia “hey kenapa? Tiba-tiba menangis?” tak ada jawab dari mulut sahabatnya hanya “udah.. udah atuh jangan banyak Tanya” (menangis tercampur senyum).
Sejak saat itu persahabat merekapun berlanjut kembali, berawal dari kedatanganya yang secara tiba-tiba di  hari itu. Hari demi hari semua berlanjut dengan baik, tapi rasa canggung tetap menyelimuti dirinya. Takut kejadian yang dulu terulang karena kedekatannya.
Tiba – tiba sahabatnya mengahapiri ia dan berkata “Ternyata pilihan aku selama ini salah, aku sekarang tau yang tulus selama ini mau mendengarkan cerita dan semua keluhan aku cuman kamu”. Dan ia pun hanya diam, tidak disangka sahabatnya berkata demikian. Tapi ia hanya berkata “maaf aku juga sama, tapi aku lebih nyaman sekarang (kita sahabatan) aku sudah punya yang lebih (pacar) aku harap kamu gak marah”.

 Sahabat nya hanya senyum dan berkata “iyah aku juga ngerti, tapi kita masih tetap sahatan kan?”. Sejak saat itulah mereka berdua sangat hati – hati dengan Cerita cinta tentang remaja.

Calam Rahmat (1994 ~ 2123)

0 komentar:

Posting Komentar