Setelah hari itu aku selalu bingung dengan apa yang akan aku lakukan, gak tau kapan tepatnya yang pasti hari itu sempat mengubah ku menjadi tidak fokus lagi dengan segala sesuatu yang sedang aku lakuakan tak lepas juga dengan kuliah ku saat ini. Saat itu juga aku coba memaksakan diri untuk fokus dengan kuliah ku saat ini, memang berhasil disatu sisi aku tetap kuliah tapi disisi lain fokus ku lama - kelamaan hilang dan tanpa sadar aku sering melamun di tengah – tengah perkuliahan. Kadang aku sendiri bingung kenapa aku bisa menjadi seperti ini, tapi semakin aku memikirkan hal tersebut malahan fokus ku semakin hilang.
Hal
itu berlangsung sampai sekarang, bukan hanya di kelas kadang di setiap
aktifitas aku merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi hari itu. Padalah
hari itu tidak menentukan masa depan ku. Tapi tetap aku masih bingung, sosok
wajah yang tidak pernah bisa untuk di lupakan terus terbayang, seberapa keras
aku coba buat melupakan wajah itu dan semakin jelas juga wajah nya. Ini bukan
terjadi yang pertama kali bagi ku, padahal tidak banyak yang istimewa dari
wajah itu.
Mungkin
kalau kata anak muda jaman sekarang ini tuh cinta, hal yang semua dan tidak
pernah tau bagaimana wujud cinta yang sebenarnya itu. Tapi aku masih beum
mengerti kenapa cinta malah bikin beberapa remaja tidak fokus dengan yang
dilakukaannya pada saat itu termasuk aku sendiri. Padahal cinta tuh bisa bikin
orang semangat dalam melakukan segala hal.
Ya
pandangan awal ku negative tentang cinta, karena cinta yang sesungguhnya tidak
seperti cinta di ftv-ftv. Dan ini kalimat yang serinng aku dengar ketika cinta
tidak seharusnya datang “Kenapa
kamu tega memisahkan aku dan dia, seorang sahabat, sahabatku yang istimewa. Aku
benci kamu cinta, sangat benci.” dan setelah aku merasa tidak
selamanya cinta itu dibutuhkan terkadanng cinta itu jangan pernah ada. kadang
kita punya sahabat yang sangat dekat khusus nya sahabat lawan jenis, lama
kelamaan kita saling sayang tapi masih dalam jalur persahabat.
Seiring waktu karena kita
sering cerita satu sama lain tentang kehidupan pribadi kita dan kita pun merasa
saling nyaman, sayang itu datang tapi bukan sayang seorang sahabat namun lebih
dari sahabat, lama kelamaan sayang itu mulai pudar dan tumbuh lah cinta. Kadang
bingung kenapa bisa jatuh cinta pada sahabat sendiri padahal udah ada komitmen
sejak awal buat jadi sahabat selamanya walaupun komitmen itu gak pernah terucap
dari mulut secara langsung.
tidak bisa di pungkiri cinta
itu lama kelamaan tumbuh dengan cukup cepat dari cinta sahabat ke cinta yang
lebih dari sahabat. Buktinya, ketika sahabat kita jalan sama pacarnya secara tidak
langsung kita merasa jelous walaupun
kadang kita sendiri munafik dengan hal itu. Mulut bisa berkata “aku gak cemuru
ko, kita kan sahabat” (sambil tersenyum) tapi gak tau apa yang dikatakan oleh
hatinya.
Satu – dua kali masih bisa
untuk menyembunyikan perasaan itu kesahabatnya tapi ketika itu berlangsung
selama beberapa kali dan terjadi didepan matanya sendiri, hati itu akan
memeberontak dan mengatakan “aku cemburu dari dulu, aku sadar kita sahabatan
tapi hati gak bisa bohong” (rasa merendah dan memelankan suaranya).
Saat itu persahabatan mulai
terganggu dengan datang nya cinta yang sangat tiba – tiba di tengah-tengah
persahabatan yang sangat hangat dan harmonis. Tapi teman nya berkata “udah deh
jangan bercanda kita kan sahabatan udah lama, masa mau kaya gini” (sambil
senyum dan menepuk kepala sahabatnya), saat itu ia tidak bisa berkata apa – apa
lagi karena ia sadar apa yang telah ia ucapkan kepada sahabat nya yang ia
cemburui itu salah. Disitulah komunikasi dua sahabat mulai sedikit menghilang.
Hari pertama setelah hari
itu ia merasa canggung untuk memeberikan kabar kesahabatnya karena ia sudah
terlanjur bilang cinta. Tapi disisi lain sahabatnya menunggu kabar dari dia,
saling menunggu kabar satu sama lain akhirnya merekapun secara perlahan hilang
kontek dan ujung – ujungnya persahabatan mereka terputus gara-gara hari itu.
Hari dimana semua nya terungkap dan bukan ego yang berkata tapi hati yang
bebicara.
Saat itulah mereka mulai
canggung dengan persahabatan baru mereka, seberapa banyak orang yang mencoba
mendekati dia dan ia selalu menolak. Dalam kata lain ia takut kejadian dulu
dimana persahabatannya putus gara – gara cerita cinta yang gak perlu harus
terulang kedua kalinya bagi dia.
Hari demi hari mulai hampa
terasa kosong di setiap langkah kakinya, yang biasanya ia selalau menghabiskan
waktu senggangnya bersama sahabatnya itu tapi hari ini ia hanya makan eskrim
sendiri, raut sedih yang tergores dalam wajah nya mulai terlihat dengan
kemurungan dia disetiap aktifitasnya.
Saat itulah ia baru sadar
bahwa apa yang ia katakana pada hai itu tak mesti terucap, “aku menyesal dengan
semua ini, kalo boleh waktu terulang, aku berharap kembali beberapa detik
sebelum aku mengatakan kalimat itu” (raut muka yang menyesal).
Hampir empat minggu lamanya
ia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan sahabatnya itu, walaupun ia sering
melihatnya di sekolah. Sejak saat itulah ia mulai sedikit demi sedikit mulai
melupakan sahabatnya itu. Walaupun itu semua tersa berat dan sulit buat
dilupakan.
Menjelang hampir tiga bulan
sejak kejadian itu tiba – tiba sahabatnya datang menemui dia, dengan raut wajah
yang lesu, sdih dan langsung memeluk sahabatnya. Ia heran, kenapa datang secara
tiba-tiba. Ia tak beerkata terlalu banyak kepada sahabat nya yang baru saja
kembali, hanya satu kalimat yan terucap dari dia “hey kenapa? Tiba-tiba menangis?”
tak ada jawab dari mulut sahabatnya hanya “udah.. udah atuh jangan banyak
Tanya” (menangis tercampur senyum).
Sejak saat itu persahabat
merekapun berlanjut kembali, berawal dari kedatanganya yang secara tiba-tiba
di hari itu. Hari demi hari semua
berlanjut dengan baik, tapi rasa canggung tetap menyelimuti dirinya. Takut
kejadian yang dulu terulang karena kedekatannya.
Tiba – tiba sahabatnya
mengahapiri ia dan berkata “Ternyata pilihan aku selama ini salah, aku sekarang
tau yang tulus selama ini mau mendengarkan cerita dan semua keluhan aku cuman
kamu”. Dan ia pun hanya diam, tidak disangka sahabatnya berkata demikian. Tapi
ia hanya berkata “maaf aku juga sama, tapi aku lebih nyaman sekarang (kita
sahabatan) aku sudah punya yang lebih (pacar) aku harap kamu gak marah”.
Sahabat nya hanya senyum dan berkata “iyah aku
juga ngerti, tapi kita masih tetap sahatan kan?”. Sejak saat itulah mereka
berdua sangat hati – hati dengan Cerita cinta tentang remaja.
Calam Rahmat (1994 ~ 2123)
0 komentar:
Posting Komentar