Selasa, 22 April 2014

Titipan-Nya


Aku harus siap dengan segala yang di takdirkan-Nya, dengan segala kemampuan yang ku miliki tak cukup kuat untuk menandingi kekuasaan-Nya. Tak pernah ada keraguan sedikitpun tentang segala yang diciptakan-Nya, kesempurnaan yang selalu menyelimuti setiap takdirnya. Sempurna dan selalu memiliki arti dalam segala penciptaan-Nya.
Ciptaan-Nya begitu bersinar di kala malam telah datang dan ia akan selalu mengisi setiap rongga dalam jiwa insan manusia. Berbeda-beda tak ada yang sama dalam setiap Maha Karya yang diciptakan, namuan hanya sadar ketika hal itu terlihat dengan jelas.
Menghiraukan segala yang ada ialah kebiasaan nya, tanpa bersyukur ia lah Maha Karya yang telah di ciptakan dengan segala kesempurnaan dan keindahan. Terkadang, setiap langkah dan gemulai seluruh bagian yang telah di ciptakan tak di gunakan dengan yang terbaik. Keluhan dan kekecewaan selalu menghiasi hampir setiap denyut nadi yang berada di tubuhnya.
Semua itu hanya titipan semata dari Sang Maha Pencipta, yang sudah merancang segala bagian dan fungsi yang akan di gunakan oleh dirinya. Ia tak sadar seluruh tubuhnya bagian dari rancangan terbaik-Nya dan dengan segala kemampuan yang tak dimiliki makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Mencari jati diri dan kesenangan duniawi sering dilakukannya tanpa menghiraukan segala teguran yang telah di torehkan di Panduan Hidup yang telah di ciptakan-Nya. Dengan bangga ia melakukan perbuatan yang seharusnya tidak pantas untuk di lakukan. Berfikir hidup hanya sekali ia rela mengorbankan jiwa dan masa depannya untuk menikmati masa-masa muda yang ia jalani sekarang.
Pergaulan, pengenalan, pertemanan, permainan dan percaya diri beberapa pola yang sering di lakukan oleh makhluk yang sempurna yang di ciptakn-Nya. Tak pandang ras, bahasa, agama, budaya bahkan kadang tak pernah pandang Tuhan dengan segala aturan-Nya, ia bergaul, mengenal, berteman, dan bermain-main dengan aturan yang dibuatnya sendiri dengan percaya diri ia menunjukan harta yang paling istimewa kepada makhluk yang semestinya tak pantas melihat hal tersebut.
Penyesalan akan datang saat ia merasa harta yang yang sangat istimewa dalam dirinya telah berpindah tangan kepada orang yang tak bertanggung jawab. Ada saat nya, saat dimana ia halal memeberikan seluruh jiwa dan raganya kepada makhluk yang memang boleh mengambil harta nya yang berharga, karena itu telah di torehkan di dalam Panduan Hidup dirinya.
Ini yang terbaik berjalan kembali ke arah yang semestinya di lalui, menyeleksi yang terbaik dari yang terbaik ialah kunci dari semuanya. Jangan berdalih dengan segala kemunafikan yang dirasakan tapi lawan dengan keyakinan yang dimiliki. Torehkan segala kemampuan dan pengabdian kepada-Nya karena janjinya tak akan pernah Ia ingkari.
Tertulis jelas dalam Panduan Hidup makhluk yang telah di ciptakan-Nya, semuanya di atur dan telah di tetapkan jalan yang terbaik untuk dirimu.
KEMBALILAH SEBELUM KAMU TERLAMBAT DAN MENYESALI SEGALANYA….
Calam Rahmat (1994 ~ 2123)

0 komentar:

Posting Komentar