Jumat, 17 April 2015

Bis Kota

Tuhan dan aku sekiranya sangat bersahabat, aku tak mengerti apa yang di inginkan Tuhan. Namun Tuhan tau apa yang selalu aku inginkan, segala yang telah aku  perbuat tak semuudah apa yang aku pikirkan.

Aku tak mengerti cara Tuhan membuat semua nya bisa terhubung satu sama lain,  namun aku sangat mengerti dengan segala hal itu. Karena aku menyaksikannya.

Aku bertemu dengannya "Rose" di pagi yang cerah diatas bis kota yang indah. Saat itu aku berencana peri ke toko buku jauh ke utara dari tempat ku tinggal. Mataku tak lepas dr arah tempat duduk rose.

Baju merah marun dengan balutan kerudung yg sederhana membuat rose semakin terlihat berbeda. Bis pun semakin penuh dengan org-org, rose tak terlihat tertutupi oleh segelintir org.

Bis berhenti beberapa org turun di tempat ini. Jarak pandangku mulai kembali lagi namun rose tak berada di tempat duduk nya semula. Terlihat dari bis yang berjalan rose memasuki sebuah tempat persis seperti sebuah kampus swasta. Namun kabur oleh laju bis yg lumayan cepat.

Hentakan napas keluar dr dalam diri, rasa penasaran terus ada, entah kapan aku bisa bertemu lagi dengannya. Mungkin nanti, tapi entah kapan waktu it datang. Setelah itu bis berhenti namun bukan tepat di tempat tujuan ku. Terdengar seruan suara kecewa dari para penumpang entah apa yg terjadi di depan sana, aku pun turun krn semua penumpang turun di tempat ini.

Tempat ini begitu ramai, banyak org lalulalang, entah apa yg mereka cari di sini. Saling gandeng satu sama lain pun terlihat, banyak pasangan muda-mudi saling romantis. Sebenarnya ini tempat apa? Aku kira ini hanya sebatas alun-alun taman kota temat keluarga berkumpul di akhir pekan. Membuang penat selama seminggu ke belakang yg sibuk satu sama lain.

Sebenarnya aku bingung entah apa yg akan aku perbuat di tempat seramai ini, apalagi aku hanya seorang diri. Yahh aku hanya berjalan kesana kemari mencari sesuatu yg bisa membuatku terhibur.

Tak lama berselang ku lihat dari jauh keramaian penuh sesak di ujung dekat sebuah tempat makan sederhana. Aku mendekat penasaran apa yg terjadi disana.

Tak kusangka seorang laki-laki yang tak lagi muda sedang membuat sesuatu yg sangat indah. Permainan warna pada kanvas dengan tangan renta nya begitu sangat cekatan. Goresan titik demi titik dan garis terus mengisi kanvas putih nan kosong itu.

Rasa kagum selaras keluar dari gemuruh org di sekitar itu. Wahh luar biasa lukisannya sangat indah sekali, suara yg pelan terdengar jelas pendapat seoarang ibu. Aku mulai tertarik kulihat kakek itu hingga lukisan terakhirnya selesai.

Tak terasa senja datang aku bergegas menuju toko buku tak jauh dr tempat ku sekarang ini hanya 15 menit jika aku menaiki kendaraan umum. Lalu lalang keramaian sore semakin padat alun alun pun semakin ramai. Satu dua org berdatangan berpasangan, muda mudi bergandengan dengan mesranya.

Hari itu aku lewati dengan rasa senang walaupun pada awalnya bingung. Buku yang ku cari sekarang ada di tangan ku. Tapi ada satu hal yang membuat hati ku tak tenang. Kejadian sekilas di Bis Kota pagi itu, masih jelas sosok yang berbeda baju merah marun dengan kerudung sederhana. Aku masih penasaran siapa dia.

Buku itu ku baca selesai 3 hari 21 jam luamayan menambah senuah titik di dalam kamus otak. Ya hari ini aku kembali pergi menggunakan Bis Kota satu setengah jam menunggu dan akhirnya Bis un terlihat. 

Perasaan apa ini baru dua langkah memasuki Bis Kota ini gemetar detak jantung pun cepat, tak sengaja kembali aku melihatnya naik bis yg sama. Bis pun penuh hanya satu kursi yg kosong baris ke empat dari depan sebelah kiri dekat jendela, aku pun duduk disamping seorang gadis.

Hey, boleh disini? :)
Oh ia silahkan :)
Perasaan kemarin kita jga satu bis yah? 
Mmm iiiiaa,
Aku Rose :)
Aku Alan :')

To be continue ...

1 komentar:

Menyentuh. Kisah nyata kah?

Posting Komentar