Selasa, 04 Maret 2014

Perkembangan Penyiaran Di Indonesia

Image : http://google.com/



Dalam beberapa dekade terakhir Jurnalisme penyiaran mulai berkembang dengan begitu pesat, tidak di pungkiri beberapa media yang terlibat di dalamnya antara lain radio, televisi, bahakan media online sekalipun sudah banyak melakukan perubahan yang signifikan. Di Indonesia sendiri juranlisme penyiaran sudah mulai berkembang tidak sama halnya dengan pada saat dulu.
Gambaran singkatnya  radio pertama kali masuk ke Indonesia dan melakukan penyiaran secara resmi sekitar tahun 1945, saat itu bernama RRI (Radio Republik Indonesia) tepat pada tanggal 11 September 1945 resmi didirikan, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang.
Radio pada saat itu merupakan titik fital dan satu-satunya media yang dapat menginformasikan berbagai hal dalam lingkup yang luas, namun semakin berkembangnya teknologi di berbagai media penyiaran yang tadinya kita hanya bisa mendengarkan suaranya saja kali ini sudah tergeserkan oleh media yang notabene sudah dapat menampilakan gamabar/foto sumber yang di beritakan.
Radio pada saat sekarang ini mulai sedikit tergeser oleh media yang lebih bisa menggambarkan secara nyata dan dapat dilihat oleh kita, namun tak sedikit dari beberapa stasiun radio yang masih beroperasi sampai sekarang dan memiliki beberapa penggemar tidak hanya orang-orang yang sudah terbilang tua namun remaja pun mulai menggemari radio.
 karena dalam beberapa siaran radio ada beberapa hal yang sudah berubah, misalnya dalam hal sistem siarannnya. Di hari – hari tertentu di beberapa stasiun radio lebih condong terhadap siaran – siaran remaja. Contohnya ada kala terdapat season dimana kita bias saling “kirim-kirim salam untuk kerabat terdekat” ini membuktikan radio mulai menjamah ke dunia remaja, beda lagi dengan beberapa stasiun yang hanya mengkhususkan untuk siaran “musik”, tidak sedikit dari situ beberapa stasiun mencoba merebut kembali perhatian khalayak luas untuk lebih menggemari radio.
Dari segi penyiarnya juga di beberapa stasiun radio suduah banyak berubah yang tadinya hanya sekedar memberikan informasi kepada khalayak umum namun pada saat ini sudah sering dan banyak hampir di seluruh stasiun radio memeberi kesempatan kepada masyarakat luas untuk memeberikan informasi maupun komentarnya secara langsung, dan tidak sedikit juga sering mendatangkan narasumber di stasiun tersebut.
Dari situ tercermin jelas bahwa perjuangan penyiaran radio begitu terlihat buktinya, mereka tidak hanya monoton dalam segi informasi saja tapi sudah mulai condong ke arah hiburan. Namun dari situ munculah beberapa media yang sekarang kita kenal dengan televisi, media yang sama dengan radio memeberikan informasi, hiburan dsb. Yang membedakan media ini dengan radio ialah dari segi tampilannya, yang sudah pasti TV lebih enak di konsumsi sehari-hari karena kita bisa langsung melihat objek yang sedang di informasikan beda denngan radio.
Televisi mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1962, disitulah awal mulanya pertelevisian di Indonesia. Dari situ segala informasi yang berkembang mulai di perkenalkan dengan wujud aslinya (gambar/foto). Tapi siaran yang dilakukan pada saat itu lebih mengarah ke siaran nasional karena belum banyak stasiun televisi seperti sekarang ini.
Pada saat sekarang ada beberapa stasiun televisi yang mutu siarannya sedikit berkurang bahkan lebih fokus dengan hiburan semata. Tapi ada beberapa stasiun yang masih mempertahankan gaya penyiarannya ke arah informasi, baik itu politik, sosial, maupun budaya.
Dalam beberapa segi stasiun TV juga banyak melakukan perubahan dalam hal penyampaian informasinya. Misal dari segi News anchor atau pembawa berita dan segi konsep yang  mereka usung, seperti halnya tempat, dari beberapa stasiun banyak melakukan perubahan tempat siaran yang tadinya hanya bertempat di dalam gedung saja kali ini banyak yang sudah melakukannya di luar gedung, seperti di Jalan raya, tempat olahraga, maupun tempat – tempat umum lainnya, walaupun di tempat tersebut tidak banyak hal yang dapat di jadikan berita. Tapi settingan tersebut berupaya menarik khalayak umum untuk lebih menyukai siarannya tersebut. Dari segi pembawa berita nya juga seolah-olah hanya masyarakat biasa, yang tadinya identik dengan pakaian rapih dan memakai jas kali ini beralih dan lebih banyak memakai pakaian yang bisa di bilang sering di pakai sehari-hari.
Dari berbagai acara nya juga banyak yang berubah, cara menyampaikan informasinya juga terkadang disampaikan dengan cara yang unik seperti menggunakan animasi. Dan lagi pada saat sekarang ini stasiun TV sudah sangat berbeda dengan yang dulu, sudah banyaknya siaran-siaran yang sedikit menghibur atau malah kebablasan hiburannya.
Penyiaran juga tak lepas dari yang namanya media online untuk sekarang ini banyak sekali informasi maupun hiburan yang sering didapatkan dari hal tersebut. Apalagi dengan berkembangnya teknologi hampir di seluruh belahan dunia tau akan keadaan indonesia dan juga sebaliknya. Namun dari segi estetika sebagai sebuah informasi yang benar-benar layak untuk di konsumsi oleh kita, media online sudah banyak tercoreng oleh beberapa oknum yang menganggap itu hanya sekedar hiburan semata.
Tidak sedikit dari kita tertipu oleh media online beda halanya dengan radio maupun televisi, walaupun ada beberapa informasi yang salah tapi masih bisa di pertanggung jawabkan karena kita mendengar dan melihatnya secara langsung siapa yang memeberikan informasinya, beda dengan online hanya bisa melihat tulisannya saja walaupun ada nama penulisnya kadang di beberapa tulisan masih ada yang di ragukan karena tidak jelas siapa pengirimnya.
Dari sini di beberapa media TV juga menggunakan penyiaran memakai cara seperti ini, hanya menggunakan media online yang notabene dapat di akses kapanpun dan dimanapun yang memunginkan masyarakat luas tau akan informasi yang terjadi baru-baru ini.
Radio, televisi maupun media online merupakan sarana yang di pergunakan yang seharusnya menyampaikan dan memeberikan informasi kepada masyarakat luas dengan baik dan benar serta menjaga estetika dalam segala penyampaiannya, bukan hanya dominan dengan hiburan semata yang ujung-ujungnya dapat menimbulkan hal negatif di lingkungan luar.

Calam Rahmat (1994 ~ 2123)

0 komentar:

Posting Komentar