Selasa, 01 April 2014

Menjadi Sang Pewaris Tahta


Dia yang senang duduk ogkah di kursi yang di sediakan, dia yang sedang tertawa saat di luar sana tak berdaya. Ini lah kenyataan yang terjadi di negeri tercinta. Sudah lama merasakan hal yang tak pernah bisa di lewatkan. Melihat, namun bagai tak mendengar. Berawal dari pemimpin jaman dulu sampai sekarang pewaris tahta di negeri tercinta masih berjalan dengan apik dan mulus.
Berkedokan tahta sang promotor terdahulu, berkedokan sang pemimpin yang sedang duduk, ini semua cara mereka menikmati hal yang seharusnya dapat dinikmati oleh semua orang. Hiruk pikuk dunia perpolitikan di Indonesia sangat beragam penuh dengan warna-warni peran Sang Legenda. Beberapa partai menyimbolkan diri sebagai pahlawan yang akan menjadi pembela rakyatnya, tapi di balik itu semua masih banyak janji para pahlawan itu yang tak pernah di tepati.
Hari ini, mereka “rakyat” meminta janji yang pernah di buat. Sekarang kembali mereka menawarkan janji untuk masa depan. Indonesia negeri penuh dengan orang – orang terpelajar, penuh dengan orang-orang pintar. Tapi itu semua di gunakan untuk membodohi rakyat yang kurang pandai.
Hari ini dia telah duduk ongkah di atas sana, suara kami yang menghantarkannya dan kami berharap dengan hati tulus dan rela untuk memperjuangkan rakyatnya. Mendekati ini semua banyak partai-partai yang mengambing hitamkan kegagalan-kegagalan terdahulunya. Apakah benar ini semua salah orang–orang yang terdahulu?
Tidak semua kesalahan yang sekarang terjadi di lakukan oleh orang-orang terdahulu, tidak mungkin adanya sekarang kalau tidak ada orang terdahulu yang memeprjuangkan, tidak akan ada yang menjadi pahlawan jika terdahulu tidak ada kesalahan. Tapi bukan kesalahan yang diharapkan. Sehingga beberapa orang memanfaatkan itu semua untu kambing hitam.
Padahal, jika memang mereka sudah tau dari awal, kenapa harus menunggu pemerintah melakukan kesalahan dan kenapa tidak memberikan pendapat atau turun langsung tanpa mengaharapkan penghormatan yang berlebihan.
Pemimpin sebagai sosok yang di dambakan seluruh rakyat Indonesia. Siapa sosok itu? apakah tuhan memang masih menyimpan sosok yang memang pantas duduk di atas sana yang akhirnya mendengar semua suara kami. Sampai saat ini dimana kami sudah pernah mempunyai berbagai pemimpin dari kalangan yang berbeda-beda, tapi apa daya, bahkan harapan kami semua belum terwujud maksimal.

Kerja keras yang kau lakukan untuk duduk dan berjanji menyuarakan suara kami di atas sana, apa ini hanya sebuah permainan? Banyak sekali hal yang tidak kami mengerti di balik layar Pewaris Tahta. Tarian dan nyanyian kemenangan telah kau suarkan namun suara dan jeritan kami sama sekali tak kau hiraukan. Apa kami salah meminta sedikit belas dan kasih mu? Apa kamisalah memintamu sedikit berbagi kesenangan dengan kami? Dan APA KAMI SALAH MEMILIHMU?

0 komentar:

Posting Komentar