Harikan segera berakhir itu kata
sang penyair..
Lantunan nada indahkan bergulir itu
kata sang maestro..
Kata-kata indah kan terukir itu kata
sang pujangga..
Tapi beda dengan mereka,
jalanan sunyi diujung yang gelap,
dan tak terlihat,
membuat mereka terdiam,
merenung akan hidup yang begitu
kelam..
matahari mulai melihatkan senyuman
nya,
dan merekapun bergegas untuk
terbangun,
menodongkan tangan yang yang mungil
disetiap bangsawan yg lewat..
terdengar kata "MAAF",
begitu terdengar haru ditelinga mereka..
hanya demi sesuap nasi yang mereka
perjuangkan,
belas kasihan yang mereka harapkan..
sampai matahari memberikan senyuman
pada sahabatnya,
merekapun terus melangkahkan
kaki-kaki mungilnya,
KEMANA KEADILAN?!
Calam Rahmat (1994 ~ 2123)
0 komentar:
Posting Komentar