Jurnalistik

Curug Cilengkrang Jurnalistik 2013

Writer

Menulislah selagi kau mampu

Jurnalistik A 2013

at Dragon Village

Jumat, 14 Februari 2014

Next.. ABCC (Aku Benci Cerita Cinta)

Hal itu berlanjut hingga tahun berikutnya dimana mereka berdua telah duduk di bangku kelas 3 SMA, dimana mereka harus fokus dengan tujuan masing-masing apakah akan melanjutkan studinya atau malah akan kerja.
Hari itu sebelum ujian berlansunng ternyata tepat di hari ulang tahun sahabat nya, tak lama setelah hari itu berakhir bergegas dia berlari untuk menemui sahabat nya itu dan berharap dapat memeberikan hadiah yang sudah di siapkan nya sejak semalaman. Tapi tak di sangka niatnya terurungkan ia lihat seorang laki-laki lain mendekati sahabatnya itu, niatnya yang semalam beitu bulat sekarang gugur dengan tak di duga hanya karena ia melihat laki-laki lain mendekati dan emeberikan sebuah hadiah yang entah apa hadiah itu. tak lama kemudian sahabatnya itu pergi dengan laki-laki tersebut menggunakan sebuah mobil mewah yang semain memebuat minder dirinya.
Hari itu mungkin menjadi hari yang palig berharga bagi dia karena tepat di hari ulang tahun sahabatnya ia bisa mengungkapkan kembali perasaan nya karena ia sudah put dengan pacarnya kemarin, namun hal itu terurungkan karena kejadian siang itu.
“Apa aku salah harus merasakan cinta ini lagi?” ia berbicara dan berbisik dalam hati. “aku tidak bisa berbohong dengan hati, tapi aku takut”  ,- perasaan yang gelisah itu terus terbawa hingga ujian akhir itu telah selesai. Di minggu itu dimana hasil ujian akan segera diumumkan ia berharap bisa mendapatkan nilai yang tinggi supaya ia bisa melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.
Ia pun lulus dengan hasil yang begitu mencengangkan mendapatkan peringkat umum di sekolahnya, sahabatnya juga demikian berada tepat kedua setelahnya, ia sangat senang karena berharap dapat melanjutkan studi bersama lagi seperti hal nya pada saat SMA, tiba-tiba ketika sahabatnya memberikan sambutan mewakili siswa putri tak di sangka ia malah menyanyikan lagu “ucapan selamat ulang tahun” untuk sahabatnya itu, dengan lantang ia bernyanyi.
Saat itu Dia “Rama” tak menyangka  “Dira” akan melakukan hal sekonyol ini, bernyanyi di depan seluruh siswa dan para guru. Lebih kagetnya lagi rama sendiri tak tau kalo hari ini ulang tahun nya, ia lupa karena terlalu khawatir dengan hasil ujian yang hari ini akan di umumkan. Tak begitu lama teman dira muncul dengan membawakan satu buah kue ulang tahun lengkap dengan jumlah lilin umur rama.
Perasaan gembira dan terharu tidak bisa rama hindari, mata yang berkaca-kaca membuat dia bingung haus tertawa apa menangis karena bicarapun susah. “Selamat ulangn tahun rama, semoaga tetap menjadi rama yang aku kenal” ucap Dira, dengan memeberikan satu buah kado yang entah apa itu isinya. Dengan suara tersendu-sendu rama pun menjawab “makasih dira, jujur aku lupa kalau hari ini hari ulang tahun ku” dengan tertawa dan ia merasa sangat bahagia. Namun kemudian rama melakukan hal sebaliknya “menyanyikan lagu ulang tahun untuk dira”, dira pun tediam karena ulang tahun nya minggu lalu, ia hanya berfikir “rama sampai lupa hari ulang tahun ku kan bukan hari ini” dengan kecewa.
Namun tak lama kemudian terlihat kain putih yang memebentang di tengah lapang upacara dan dikibarkan di tiang dengan bertuliskan “Happy birthday Dira, maaf telat untuk ngucapin..” kemudian rama berbicara “maaf telat untuk ngucapin ini, sebenarnya dari minggu kemarin aku sudah memepersiapkan ini” sambil menyodorkan kado yang sudah ia persiapkan minggu sebelumnya.

Dengan raut muka yang kaget dira pun menerima hadiah yang di berikan oleh rama, ia masih tak percaya kalo rama berani melakukan hal seperti ini karena rama cenderung laki-laki yang sedikit pemalu. continue ... next
Calam Rahmat (1994 ~ 2123)

Senin, 10 Februari 2014

Ketika Aku Memutuskan Untuk Menulis

Image : https://www.google.com
Aku bukanlah seorang yang begitu di kenal, aku hanya seorang remaja yang bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Sejak saat itu aku di kenal sebagai orang yang gigih dalam melakukan segala hal, itu kata mereka, sahabat dan orang yang mengenal ku. Tapi menurut aku sendiri semua itu kurang tepat aku melakukan segalanya bukan karena aku selalu serius dalam melakukan semua kegiatan ku, namun pada saat aku melakukan hal itu aku merasa ini kesempatan terakhir ku dalam melakukan hal tersebut dengan demikian aku selalu terlihat serius.
Ketika aku di kenal sebagai seseorang yang begitu serius lantas aku tidak merasa angkuh ataupun merasa tinggi rasa, tapi aku merasa takut dengan persepsi semua orang yang menganggapku selalu serius dan memebuat mereka menjadi menjauhi ku. Bukan aku tak bisa, tapi aku merasa semua ini akan sia-sia jika apa yang aku lakukan tidak serius. Karena aku bisa seperti ini bukan perkara yang mudah, beda hal nya orang-orang yang aku kenal sampai saat ini.
Hampir semua orang yang ku kenal mengaggap segala sesuatu itu tidak dengan serius, walaupun kadang ketika mereka serius itupun karena mereka menganggap hal tersebut dengan sepele. Mereka semua yang menganggap segala hal tidak dengan serius itu semua karena mereka berfikir masih ada kesempatan yang lain setelah apa yang telah mereka lakukan. Namun menurut ku itu salah, bukan karena terpaku pada apa yang akan kita dapatkan nanti tapi apa yang akan kita hasilkan dengan kita serius melakukan sesutu.
Dulu sebelum aku mengenal  dunia ini, aku tidak pernah tau bagaimana aku sekarang ini, dimana semua hal tergantung dengan dunia yang sekarang aku gemari ini. Tidak ada yang spesial dari apa yang sekarang aku nikmati ini, hanya bertemankan alat yang bisa di sebut teknologi canggih saat ini dan sedikit ku mainkan jari jemari ku di atas nya dan hingga akhirnya aku menikmati itu semua. Apa yang aku lihat dan rasakan bisa tertuang di dalamnya.
Dunia ini memang hal yang sangat membosankan untuk beberapa orang, tidak di pungkiri aku juga demikian. Untuk beberapa hal aku tidak bisa menikmati dunia ku ini, banyak gangguan yang kadang berujung melakukan hal yang kurang penting dan itu aku menyadari nya ketika aku telah melakukan hal tersebut. Tapi ketika aku memilih waktu yang kosong aku menyempatkan diri untuk sedikit menyapa dunia ku ini, walaupun tidak banyak hal yang dapat aku ciptakan tapi setidaknya aku telah kembali kedunia ku ini setelah aku melupakan sejenak dengan aktifitasku yang menurut ku itu kurang penting.

“Hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke Dunia ku ini”

Calam Rahmat (1994 ~ 2123)

ABCC ( Aku Benci Cerita Cinta )


Setelah hari itu aku selalu bingung dengan apa yang akan aku lakukan, gak tau kapan tepatnya yang pasti hari itu sempat mengubah ku menjadi tidak fokus lagi dengan segala sesuatu yang sedang aku lakuakan tak lepas juga dengan kuliah ku saat ini. Saat itu juga aku coba memaksakan diri untuk fokus dengan kuliah ku saat ini, memang berhasil disatu sisi aku tetap kuliah tapi disisi lain fokus ku lama - kelamaan hilang dan tanpa sadar aku sering melamun di tengah – tengah perkuliahan. Kadang aku sendiri bingung kenapa aku bisa menjadi seperti ini, tapi semakin aku memikirkan hal tersebut malahan fokus ku semakin hilang.
Hal itu berlangsung sampai sekarang, bukan hanya di kelas kadang di setiap aktifitas aku merasa bingung dengan apa yang sudah terjadi hari itu. Padalah hari itu tidak menentukan masa depan ku. Tapi tetap aku masih bingung, sosok wajah yang tidak pernah bisa untuk di lupakan terus terbayang, seberapa keras aku coba buat melupakan wajah itu dan semakin jelas juga wajah nya. Ini bukan terjadi yang pertama kali bagi ku, padahal tidak banyak yang istimewa dari wajah itu.
Mungkin kalau kata anak muda jaman sekarang ini tuh cinta, hal yang semua dan tidak pernah tau bagaimana wujud cinta yang sebenarnya itu. Tapi aku masih beum mengerti kenapa cinta malah bikin beberapa remaja tidak fokus dengan yang dilakukaannya pada saat itu termasuk aku sendiri. Padahal cinta tuh bisa bikin orang semangat dalam melakukan segala hal.
Ya pandangan awal ku negative tentang cinta, karena cinta yang sesungguhnya tidak seperti cinta di ftv-ftv. Dan ini kalimat yang serinng aku dengar ketika cinta tidak seharusnya datang “Kenapa kamu tega memisahkan aku dan dia, seorang sahabat, sahabatku yang istimewa. Aku benci kamu cinta, sangat benci.” dan setelah aku merasa tidak selamanya cinta itu dibutuhkan terkadanng cinta itu jangan pernah ada. kadang kita punya sahabat yang sangat dekat khusus nya sahabat lawan jenis, lama kelamaan kita saling sayang tapi masih dalam jalur persahabat.
Seiring waktu karena kita sering cerita satu sama lain tentang kehidupan pribadi kita dan kita pun merasa saling nyaman, sayang itu datang tapi bukan sayang seorang sahabat namun lebih dari sahabat, lama kelamaan sayang itu mulai pudar dan tumbuh lah cinta. Kadang bingung kenapa bisa jatuh cinta pada sahabat sendiri padahal udah ada komitmen sejak awal buat jadi sahabat selamanya walaupun komitmen itu gak pernah terucap dari mulut secara langsung.
tidak bisa di pungkiri cinta itu lama kelamaan tumbuh dengan cukup cepat dari cinta sahabat ke cinta yang lebih dari sahabat. Buktinya, ketika sahabat kita jalan sama pacarnya secara tidak langsung kita merasa jelous walaupun kadang kita sendiri munafik dengan hal itu. Mulut bisa berkata “aku gak cemuru ko, kita kan sahabat” (sambil tersenyum) tapi gak tau apa yang dikatakan oleh hatinya.
Satu – dua kali masih bisa untuk menyembunyikan perasaan itu kesahabatnya tapi ketika itu berlangsung selama beberapa kali dan terjadi didepan matanya sendiri, hati itu akan memeberontak dan mengatakan “aku cemburu dari dulu, aku sadar kita sahabatan tapi hati gak bisa bohong” (rasa merendah dan memelankan suaranya).
Saat itu persahabatan mulai terganggu dengan datang nya cinta yang sangat tiba – tiba di tengah-tengah persahabatan yang sangat hangat dan harmonis. Tapi teman nya berkata “udah deh jangan bercanda kita kan sahabatan udah lama, masa mau kaya gini” (sambil senyum dan menepuk kepala sahabatnya), saat itu ia tidak bisa berkata apa – apa lagi karena ia sadar apa yang telah ia ucapkan kepada sahabat nya yang ia cemburui itu salah. Disitulah komunikasi dua sahabat mulai sedikit menghilang.
Hari pertama setelah hari itu ia merasa canggung untuk memeberikan kabar kesahabatnya karena ia sudah terlanjur bilang cinta. Tapi disisi lain sahabatnya menunggu kabar dari dia, saling menunggu kabar satu sama lain akhirnya merekapun secara perlahan hilang kontek dan ujung – ujungnya persahabatan mereka terputus gara-gara hari itu. Hari dimana semua nya terungkap dan bukan ego yang berkata tapi hati yang bebicara.
Saat itulah mereka mulai canggung dengan persahabatan baru mereka, seberapa banyak orang yang mencoba mendekati dia dan ia selalu menolak. Dalam kata lain ia takut kejadian dulu dimana persahabatannya putus gara – gara cerita cinta yang gak perlu harus terulang kedua kalinya bagi dia.
Hari demi hari mulai hampa terasa kosong di setiap langkah kakinya, yang biasanya ia selalau menghabiskan waktu senggangnya bersama sahabatnya itu tapi hari ini ia hanya makan eskrim sendiri, raut sedih yang tergores dalam wajah nya mulai terlihat dengan kemurungan dia disetiap aktifitasnya.
Saat itulah ia baru sadar bahwa apa yang ia katakana pada hai itu tak mesti terucap, “aku menyesal dengan semua ini, kalo boleh waktu terulang, aku berharap kembali beberapa detik sebelum aku mengatakan kalimat itu” (raut muka yang menyesal).
Hampir empat minggu lamanya ia tidak pernah lagi berkomunikasi dengan sahabatnya itu, walaupun ia sering melihatnya di sekolah. Sejak saat itulah ia mulai sedikit demi sedikit mulai melupakan sahabatnya itu. Walaupun itu semua tersa berat dan sulit buat dilupakan.
Menjelang hampir tiga bulan sejak kejadian itu tiba – tiba sahabatnya datang menemui dia, dengan raut wajah yang lesu, sdih dan langsung memeluk sahabatnya. Ia heran, kenapa datang secara tiba-tiba. Ia tak beerkata terlalu banyak kepada sahabat nya yang baru saja kembali, hanya satu kalimat yan terucap dari dia “hey kenapa? Tiba-tiba menangis?” tak ada jawab dari mulut sahabatnya hanya “udah.. udah atuh jangan banyak Tanya” (menangis tercampur senyum).
Sejak saat itu persahabat merekapun berlanjut kembali, berawal dari kedatanganya yang secara tiba-tiba di  hari itu. Hari demi hari semua berlanjut dengan baik, tapi rasa canggung tetap menyelimuti dirinya. Takut kejadian yang dulu terulang karena kedekatannya.
Tiba – tiba sahabatnya mengahapiri ia dan berkata “Ternyata pilihan aku selama ini salah, aku sekarang tau yang tulus selama ini mau mendengarkan cerita dan semua keluhan aku cuman kamu”. Dan ia pun hanya diam, tidak disangka sahabatnya berkata demikian. Tapi ia hanya berkata “maaf aku juga sama, tapi aku lebih nyaman sekarang (kita sahabatan) aku sudah punya yang lebih (pacar) aku harap kamu gak marah”.

 Sahabat nya hanya senyum dan berkata “iyah aku juga ngerti, tapi kita masih tetap sahatan kan?”. Sejak saat itulah mereka berdua sangat hati – hati dengan Cerita cinta tentang remaja.

Calam Rahmat (1994 ~ 2123)